Senin, 02 Februari 2015

SEUSAI BADAI BERLALU

Kita berdua tahu apa yang harus dibereskan seusai badai ini berlalu. Seperti biasanya, selalu saja ada sekepal sendu tercecer di lantai teras depan yang mesti kau bersihkan

Tanah basah dan awan memudar. Sedangkan, aku harus memeriksa halaman belakang. Memastikan rumput masih berwarna pucat seperti yang kau inginkan. Aku tahu sekejap lagi kau akan berteriak, memanggilku karena kran di dapur mampat. Tersumbat oleh sampah-sampah masa lalu, yang terbawa badai dari ruang dan waktu.

Yang bagi kita terlalu tabu...
Yang bagi kita terlampau jalang...
Untuk dibicarakan di atas ranjang.

Badai tak akan lagi datang, pikirku. Setidaknya untuk seminggu. Badai telah berlalu. Dan aku kembali tenggelam ke dalam duniaku. Dan kau kembali tenggelam ke dalam duniamu

Dan kita kembali saling terdiam. Kita saling termangu

Setiap badai berlalu, aku selalu menyadari. Sebagaimana kau juga mengerti. Bahwa sejatinya kita tak pernah saling mencintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar