Pernah suatu kali di tanggal merah, aku berlibur di
kedalaman mata seorang gadis manis di taman kota. Sebuah liburan yang
menyenangkan, kau tahu? Menyusuri lengkung sempurna bibir merahnya.
Menenggelamkan diri dalam gerai rambut hitamnya. Membiarkan diriku terbuai oleh
suara serak basahnya.
Lalu aku jatuh ke lautan hatinya. Di sanalah aku menyelami
setiap senang sedihnya, setiap pagi malamnya, dan setiap penggal masa lalunya.
Hingga senyum itu perlahan merekah di bibirnya. Senyum dengan
sudut dan bentuk sempurna. Senyum dengan daya magis paling maha. Kedua lututku
lemas dibuatnya. Sampai aku terpaku dan pada akhirnya menyadari sesuatu.
Aku tersesat di sini. Kehilangan jalan kembali.
Surealis, tp suka
BalasHapus