Wanita itu memerhatikan
pakaian putih yang dia pakai sekarang ini. Dia tidak menyukainya. Dia yakin dia
tidak sakit dan pakaian yang dipakainya setiap hari dalam dua bulan terakhir
ini, adalah pakaian orang sakit.
"Aku tidak menyukai
pakaian ini, sayang..." ucapnya sambil mengalihkan pandangannya ke arah
samping ranjangnya.
"Kenapa kau tidak menyukainya, sayang?"
"Ini pakaian untuk
orang sakit, dan kau tahu aku tidak sakit. Iya kan, sayang? aku tidak
sakit..."
Dia melihat kekasihnya
itu hanya tersenyum tipis, senyum yang selalu bisa menenangkan, "Kamu
sehat sayang...".
Si wanita tersenyum
lebar, "Sejak dipaksa masuk ke penjara ini, aku kesepian sekali. Orang
tuaku seakan tak peduli lagi, teman-temanku menjauhiku dan membicarakanku di
belakang. Hanya kau yang selalu setia duduk dan menungguku di sini. Hanya kau.
I love you, sweetheart..."
"I love you,
too..."
* * *
Di luar ruangan rawat si
wanita, dua orang perawat memerhatikan wanita itu dengan wajah penuh simpati.
"Kasian dia, masih muda, anak orang kaya, namun harus berakhir di tempat seperti ini." kata perawat pertama dengan nada iba.
Perawat satunya memandang sahabatnya. Dia berbisik, memastikan suaranya tak sampai terdengar oleh orang lain, "Aku dengar, sejak pacarnya meninggal dua bulan lalu, dia berubah menjadi seperti ini. Sering berbicara sendiri."
Mantep
BalasHapus