Kita berdua tahu apa yang harus dibereskan
seusai badai ini berlalu. Seperti biasanya, selalu saja ada sekepal sendu
tercecer di lantai teras depan yang mesti kau bersihkan
Tanah basah dan awan memudar. Sedangkan, aku
harus memeriksa halaman belakang. Memastikan rumput masih berwarna pucat
seperti yang kau inginkan. Aku tahu sekejap lagi kau akan berteriak,
memanggilku karena kran di dapur mampat. Tersumbat oleh sampah-sampah masa
lalu, yang terbawa badai dari ruang dan waktu.
Yang bagi kita terlalu tabu...
Yang bagi kita terlampau jalang...
Untuk dibicarakan di atas ranjang.
Badai tak akan lagi datang, pikirku.
Setidaknya untuk seminggu. Badai telah berlalu. Dan aku kembali tenggelam ke
dalam duniaku. Dan kau kembali tenggelam ke dalam duniamu
Dan kita kembali saling terdiam. Kita saling
termangu
Setiap badai berlalu, aku selalu menyadari.
Sebagaimana kau juga mengerti. Bahwa sejatinya kita tak pernah saling
mencintai.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar