Rabu, 01 April 2015

SECRET ADMIRER

Menjadi seorang pemuja rahasia memang banyak makan hati. Bayangkan saja, kau mengaguminya, kau memujanya, kau mencintainya, tapi kau tak pernah punya setitikpun keberanian untuk mengungkapkannya. Yang bisa kau lakukan hanyalah memandangnya dari pojokan, dan membiarkan dirimu larut dalam kekaguman.

Namanya Angel. Gadis paling cantik dan paling populer di SMA kami. Dan yang menambah kepopulerannya, tentu saja, adalah gosip yang beredar beberapa hari lalu, bahwa Angel baru saja putus dengan kekasihnya.

Tapi itu tak ada artinya apa-apa buatku. Dia bagaikan bulan purnama, cantik, namun terlalu tinggi untuk kugapai. Bahkan ketika dia tak punya kekasihpun, rasanya kesempatan juga tak bertambah lebar satu sentipun buatku.

Apakah aku pengecut? Bodoh? Cemen? Aku tak tahu. Tapi yang aku tahu, aku terobsesi padanya. Aku mengagumi setiap senti dari dirinya. Matanya, rambutnya, hidungnya, matanya. Semuanya.

Bahkan jika aku boleh jujur, -dan silakan saja tertawa- semalam aku sampai memimpikannya. Aku memimpikan mengintipnya tidur dari balik jendela kamarnya. Gila! Aku bahkan tak menyangka sampai sebegitunya!

Tapi, pada akhirnya, aku berfikir bahwa obsesiku terhadap Angel mulai tidak normal, bahkan cenderung menakutkan bagi diriku sendiri. Perasaan tersebut mulai muncul ketika keesokan harinya, aku tanpa sengaja mendengar Angel mengobrolkan sesuatu dengan teman-teman satu gengnya di kantin sekolah.

"Semalam, aku merasa ada yang mengintipku dari jendela kamar. Aku takut setengah mati sampai aku tak bisa tidur. Bahkan untuk menutup gorden saja aku tak berani. Jadi aku berusaha menutup mataku saja, padahal sebenarnya jantungku dag dig dug tidak karuan."

Tidak ada komentar :

Posting Komentar